Lou Han: Antara Hobi, Hoki, dan Bisnis


SIAPA tak kenal lou han? Menyebut atau mendengar namanya saja orang segera bisa membayangkan sosok ikan yang berjidat nonong. Sudah setahun lebih -sejak "diciptakan" oleh penangkar di Malaysia 2001 lalu- ikan itu populer. Tidak hanya mereka yang berkantung tebal, masyarakat kelas menengah pun kini mulai gemar dan mengoleksi sebagai klangenan.

Lou han memang bukan burung perkutut. Namun di mata penggemarnya, dua hewan itu mempunyai daya tarik masing-masing. Selain dipercaya membawa hoki, binatang itu ternyata bisa mendatangkan keuntungan. Sekarang mulai banyak kolektor yang awalnya sekadar hobi mulai membisniskannya. Mereka memadukan hobi, hoki, dan bisnis.


"Ikan lou han punya kelebihan dibandingkan hewan air lain terutama pada marking (rajah) di tubuhnya. Daya tarik ikan ini sulit memudar. Lou han-lou han baru hasil silangan ikan berkualitas baik terus bermunculan," ungkap Andi Hidayat, pemilik Galery Lou Han di Jalan Dokter Cipto.

Tidak heran bila kolektor terus memburu ikan yang nenek moyangnya dari Amerika Selatan itu. Karena kecintaannya itu, mereka tak lagi memperhatikan harga lou han yang selangit. Konon selain mendatangkan hoki, ikan itu bisa membuat panjang umur dan melindungi pemiliknya dari segala macam penyakit serta bahaya yang setiap saat mengancam.

Mungkin sulit diterima akal sehat, tapi banyak yang memercayai mitos tersebut. Andi Hidayat misalnya. Sebelum memelihara lou han, usahanya yang bergerak di bidang penjualan besi biasa-biasa saja. Sekitar tujuh bulan lalu setelah dia mengenal dan mengoleksi ikan tersebut, usaha yang dikelola terus berkembang. Apalagi ketika dia mendapatkan lou han yang di tubuhnya bertuliskan Andi.

"Dahulu pada awal ikan itu populer, untuk mendapatkan lou han berkualitas nomor satu harus mendatangkan langsung dari tempat asal di Malaysia. Sekarang banyak lou han bagus dihasilkan penangkar termasuk di Semarang. Saya juga mulai menangkarkan."

Selain marking, daya tarik ikan itu pada warna mencolok dan bentuk tubuh indah. Ikan itu juga memiliki keunggulan lain lantaran bisa dimodifikasi dalam beragam rupa. Tidak hanya warna dan bentuknya, tapi juga marking dan taburan mutiara di sepanjang badannya. Bahkan, sifatnya yang bisa cepat akrab dengan pemiliknya juga membuat ikan ini sangat digemari.

"Dia bisa dilatih. Ada yang pintar. Biasanya, lou han akan langsung menyambut pemiliknya begitu mendekati aquarium. Dia seperti menari-nari, apalagi bila dihadapkan dengan kaca atau lou han lain," ujar Budi, penggemar ikan hias di Wonosari.

Harga

Harga seekor lou han berkualitas nomor satu hingga jutaan rupiah. Yang masih berukuran dua inci rata-rata Rp 200.000. Sedikit besar ukurannya, Rp 300.000 -Rp 500.000. Setelah ikan berukuran sekitar 10-15 cm bisa sampai Rp 10 juta.

Bagaimana yang berukuran lebih dari itu? Sejumlah penggemar ikan hias menjelaskan, harganya bisa sampai ratusan juta apalagi bila tampilannya menarik. "Terutama bila marking di badan ikan bertuliskan huruf Cina, nama seseorang, angka, atau gambar yang memiliki arti khusus," papar Bambang.

Memang sulit menjelaskan, bagaimana menentukan harga seekor ikan silangan dari berbagai jenis siklid. "Lou han saya yang bertuliskan Andi sudah ditawar orang Jakarta Rp 40 juta, tapi belum saya lepas. Saya masih senang dengannya."

Salah satu penyebab harga seekor ikan bisa melambung tinggi, ungkap sejumlah penangkar, karena sulit mendapatkan lou han yang benar-benar berkualitas. Dari sekali pemijahan yang bisa menghasilkan 2.000-3.000 burayak (anak ikan), hanya sedikit nantinya bisa menjadi lou han berkualitas.

Namun jangan beranggapan rugi. Ikan sisa hasil seleksian itu masih bisa dilempar ke pasar ikan hias dengan harga lebih miring. Ikan-ikan itulah yang kemudian menjadi santapan kolektor yang bermain di kelas menengah.

Kini, banyak penangkar berlomba menghasilkan lou han berkualitas. Mereka menyilangkan dengan berbagai siklid dengan harapan menghasilkan warna, marking atau bentuk tubuh yang cantik. Bahkan setelah long body kini muncul Lou Han jenis short body. Jenis baru itu tentu berharga lebih mahal.

Karena itu, bila Anda belum cukup uang jangan sekali-kali berkeinginan memilikinya. Pasalnya, lou han short body yang besar bisa sampai Rp 100 juta. Sungguh angka yang luar biasa untuk seekor ikan!

Wajar, bila akhir-akhir ini bermunculan banyak kolektor yang kemudian tertarik menangkarkannya. Mereka bahkan merelakan garasi, ruang tamu, ruang makan keluarga, atau ruang kamar tidur ditempati rak-rak lou han. Tak apalah berdesak-desakan dengan ikan asal nantinya bisa meraup untung besar.

sumber : Suara Merdeka