Filter mekanik secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah alat untuk
memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan
ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut
sehingga tidak lagi dijumpai terapung/melayang di dalam air akuarium.
Bahan yang diperlukan untuk sebuah filter mekanik dengan demikian adalah
berupa bahan yang tahan lapuk, memiliki lubang-lubang (pori-pori)
dengan diameter tertentu sehingga dapat menahan atau menangkap
partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari diameter media flter
tersebut (Gambar 1).
Gambar 1 menunjukkan gambaran kasar tentang mekanisme kerja sebuah filter mekanik. Dalam gambar itu tampak bahwa partikel yang berukuran lebih besar dari diameter (pori) media filter akan terperangkap dalam filter sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil dan juga air akan lolos.
Dalam suatu sistem filter akuarium yang telah matang, relatif sulit membedakan fungsi kerja dari sebuah filter. Pada bagian yang dianggap sebagai filter mekanik, setelah, matang akan berfungsi pula sebagai filter biologi. , sehingga anda bisa memutuskan sendiri mana yang anda perlukan sesuai dengan ketersediaan di pasar atau malah membuatnya sendiri.
Gambar 1 menunjukkan gambaran kasar tentang mekanisme kerja sebuah filter mekanik. Dalam gambar itu tampak bahwa partikel yang berukuran lebih besar dari diameter (pori) media filter akan terperangkap dalam filter sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil dan juga air akan lolos.
Dalam suatu sistem filter akuarium yang telah matang, relatif sulit membedakan fungsi kerja dari sebuah filter. Pada bagian yang dianggap sebagai filter mekanik, setelah, matang akan berfungsi pula sebagai filter biologi. , sehingga anda bisa memutuskan sendiri mana yang anda perlukan sesuai dengan ketersediaan di pasar atau malah membuatnya sendiri.
Partikel padatan dalam hal ini
bukan merupakan bahan terlarut tetapi merupakan suatu suspensi.
Ukurannya bisa bervariasi dari sangat kecil, sehingga tidak bisa
dilihat oleh mata (sebagai contoh: partikel penyebab air keruh), hingga
sisa pakan ikan, potongan tanaman air atau bahkan bangkai ikan.
Partikel-partikel ini dapat terperangkap dalam berbagai jenis media,
dengan syarat diameter lubangnya atau porinya lebih kecil dari diameter
partikel. Media tersebut dapat berupa kapas sintetis atau bahan
berserabut lain, spong, kaca atau keramik berpori, kerikil, pasir, dll.
Sebuah wadah atau bak kosong dapat
pula berfungsi sebagai filter mekanik. Akan tetapi proses yang terjadi
bukan melalui penyaringan partikel melainkan melalui proses
pengendapan. Hal ini dimungkinkan dengan membuat aliran air serendah
mungkin sehingga kecepatan partikel mengendap menjadi lebih besar
daripada laju aliran air. Bak pengendapan umum digunakan dalam
manajeman kolam ikan hias (seperti kolam ikan koi), sedangkan dalam
akuarium proses pengendapan bisa terjadi dalam sump.
Media filter mekanik (bahan yang
digunakan untuk menyaring atau menangkap partikel) memiliki ukuran
diamater lubang atau ukuran pori beragam, dari satuan mikron
(sepersejuta meter) hingga satuan sentimeter (sseperseratus meter),
tergantung dari bahan yang digunakan. Diatom atau membran
berpori-mikro, misalnya, memiliki pori-pori dengan satuan ukuran mikron
sehingga selain dapat menahan suspensi juga dapat menangkap infusoria,
bakteri dan algae berseltunggal. Sedangkan jenis yang lain bisa
mempunyai ukuran pori lebih b esar. Hal yang menarik dari ukurn pori
ini adalah diameter efektifnya. Seperti terlihat pada gambar 1, secara
alamiah akan terjadi bahwa efektifitas filter mekanik akan meningkat
dengan berjalannya waktu. Diameter pori filter yang semula hanya dapat
menangkap partikel yang berkukuran lebih besar dari diameter porinya,
dengan berjalannya waktu akan dapat pula menangkap partikel yang
berukuran lebih kecil. Hal demikian dapat terjadi, karena dengan
adanya halangan yang diakibatkan oleh partikel yang terjebak dan menutup
lubang pori semula, maka ukuran pori efektif yang berfungsi akan
semakin mengecil, sehingga partikel lebih kecil pun lama-lama akan bisa
tertangkap. Keadaan ini dapat membawa kekesimpulan yang salah, bahwa
filter mekanik semakin lama akan semakin efektif sehingga hanya dengan
sebuah filter mekanik urusan pengelolaan air akuarium akan beres dengan
sendirinya. Pada kenyataannya tidak demikian, dengan semakin
"efektifnya" filter mekanik akan membawa ke keadaan dimana tidak akan
ada lagi sebuah partikelpun, termasuk air, yang bisa dilewatkan.
Dengan kata lain filter akan tersumbat total sehingga gagal berfungsi
(Gambar 2)
Hal yang umum terjadi adalah semakin halus pori-pori media filter mekanik yang digunakan akan semakin cepat pula penyumbatan terjadi. Apabila penggunakan media sangat halus ini perlu, dilakukan maka dengan menggunakan sistem filter mekanik bertingkat akan dapat menolong mengurangi resiko terjadinya penyumbatan dengan cepat.
Hal yang umum terjadi adalah semakin halus pori-pori media filter mekanik yang digunakan akan semakin cepat pula penyumbatan terjadi. Apabila penggunakan media sangat halus ini perlu, dilakukan maka dengan menggunakan sistem filter mekanik bertingkat akan dapat menolong mengurangi resiko terjadinya penyumbatan dengan cepat.
Filter mekanik perlu dirawat dan
dibersihkan secara periodik agar dapat tetap berfungsi dengan baik.
Kontrol terhadap kondisi filter ini sebaiknya dilakukan secara rutin.
Apabila media sudah tidak dapat lagi berfungsi dengan baik karena rusak
atau terdekomposisi, maka perlu dilakukan penggantian dengan media baru.
Sumber : O-FISH